MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Tentang
Strategi Peningkatan Produksi Pertanian
di Kabupaten Tanah Datar Guna Meningkatkan
Kesejahteraan Petani
Oleh :
Y U L I A
07/ 88973
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya.Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Perencanaan Pembangunan yang bejudul, Strategi Peningkatan Produksi Pertaniandi Kabupaten Tanah Datar Guna MeningkatkanKesejahteraan Petani ,sebagai tugas akhir semester mata kuliah Perencanaan Pembangunan.
Dengan makalah ini penulis harapkan dapat memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai penting nya peranan pertanian dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Didalam makalah ini masih terdapat kekurangan,untuk itu penulis mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Atas kritik dan saran dari pembaca,penulis ucapkan terima kasih. Demikianlah makalah ini disampaikan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Padang, Januari 2010
Y U L I A
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan jangka panjang pada hakekatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/seluruh rakyat indonesia. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara Agraris yang mana sebagian besar penduduknya masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Oleh karena itu tidaklah mengherankan sektor pertanian ditetapkan sebagai motor penggerak pertumbuhan yang mampu meningkatkan pendapatan petani dan mampu mengentaskan kemiskinan. Perkembangan/pembangunan sektor pertaniaan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani melalui peningkatan produksi dan produktivitas.
Sektor pertanian/agribisnis perlu dikembangkan karena dapat meningkatkan kesempatan kerja,untuk meningkatakan pendapatan masyarakat, pendistribusian pendapatan yang merata dapat memperluas pangsa pasar.
Melalui bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh pemerintah diharapkan para petani semakin giat melakukan diversifikasi tanaman serta dapat berupaya secara maksimal dalam meningkatkan mutu bibit, ketepan pola tanan maupun pemasaran hasil pertanian sehingga ketergantungan terhadap impor dapat di kurangi.
Perekonomian Kabupaten Tanah Datar masih berbasis agrobisnis, hal ini dapat dilihat dari sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Tanah Datar. Pada tahun 2008 sektor pertanian mampu memberiakan kontribusi yang cukup besar sekitar 37.55% atau 875.647,34 dari total PBRB Kabupaten Tanah Datar sebesar 2.331.745,79.
- TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
- Untuk mengetahui perkembangan produksi pertanian di Tanah Datar.
- Untuk mengetahui uasaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
- Untuk mengetahui seberapa besar peranan pertanian terhadap perekonomia.
Adapun tujuan lain pembuatan makalah ini adalah sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Ekonomi Agrobisnis.
- RUMUSAN MASALAH
Ruang lingkup masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
- Bagaimana perkembangan produksi pertanian di Kabupaten Tanah Datar?
- Kebijakan apa yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan petani?
BAB II
KAJIAN TEORI
Ahli ekonomi David Ricardo mengemukakan pentingnya pembangunan pertanian dalam pertumbuhan perekonomian, sebab pembangunan industri tergantung pada sektor pertanian. Dengan demikian perlunya pengembangan disktor pertanian karena peertanian mempunyai peranan dalam perekonomian.
Pertanian merupakan usaha pengolahan lahan, bercocok tanam. Dalam pertanian luas lahan sangat mempengaruhi dan tingkat kesuburan tanah juga sangat menentukan hasil produksi pertanian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian pada kelompok komoditi usaha tani adalah:
· Lahan
· Tenga kerja
· Benih unggul
· Pupuk
· Pertisida
· Obat-obat perangsang tumbuhan lainnya
· Kelembagaan
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISA
3.1 PERTANIAN DAN PRODUKSI
- TANAMAN PANGAN
Di Kabupaten Tanah Datar, basis ekonomi rakyat telah tumbuh dan berkembang dari sektor pertanian dengan luas wilayah 136.600 Ha, lebih dari 52,40% lahan digunakan untuk budidaya pertanian. Dengan potensi pertanian yang cukup besar, secara agloklimat dan geografis, Kabupaten Tanah Datar dimungkinkan untuk mengembangkan komoditi-komoditi yang bernilai ekonomi tinggi karena Kabupaten Tanah Datar memiliki sumber daya pertanian yang cukup banyak. Sebagai daerah agraris, sektor pertanian merupakan pilar utama peningkatan ekonomi kerakyatan, strategi yang dapat dilakukan disektor ini adalah meningkatkan daya saing dan menjaga kontinuitas produk yang dihasilkan.
Supaya dapat meningkatkan produksi pertanian guna meningkatka kesejahteraan petani terlebih dahulu kita harus mengetahui komoditi unggulan yang dapat di kembangkan di Kabupaten Tanah Datar. Sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor unggulan daerah. Jenis komoditi yang dihasilkan pada sektor ini adalah tanaman padi, jagung,kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, kedele dan kacang tanah.
Produksi Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2007-2008(ton)
No | KOMODITI UNGGULAN | 2007 | 2008 |
1 | Padi | 230.095,56 | 232.311,35 |
2 | Jagung | 15.110,50 | 19.408,48 |
3 | Ubi Jalar | 12.249,41 | 12.031,76 |
4 | Ubi Kayu | 12.149,00 | 16.409,90 |
5 | Kedele | 52,55 | 40,64 |
6 | Kacang Tanah | 1.187,25 | 1.769,15 |
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa komoditi tanaman pangan unggulan selama tahun 2007-2008 Yng mengalami peningkatan yaitu komoditi padi,jagung,ubi kayu dan kacang tanah, sedangkan komoditi ubi jalar dan kedele mengalami sedikit penurunan. Padi sebagai komoditi unggulan di Kabupaten Tanah Datar berperan penting secara strategis dan politis, terutama dalam pengalaman dan ketahanan pangan oleh karena itu memerlukan perhatian khusus baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
- TANAMAN HOLTIKULTURA
Produksi pertanian di Kabupaten Tanah Datar cukup menjanjikan, komoditi Hortikultura juga mempunyai potensi yang cukup besar di kembangkan sebagai usah agribisnis. Berdasarkan besarnya pangsa pasar, nilai ekonomis, luas areal, produksi dan kesesuaian agro-ekologi. Maka dapat di kelompokkan sejumlah komoditas unggulan nasional dan daerah antara lain kentang, kubis, cabe merah, bawang merah dan tomat. Untuk bisa meningkatakan produksi komonitas ini, perlu mengetahui kecamatan/daerah di Tanah Datar yang menghasilkan komoditas tersebut sehingga dapat dikembangkan.
Sentra Produksi Beberapa Komoditas Sayuran
Kabupaten Tanah Datar tahun 2008
No | Komoditas | Wilayah Sentra Produksi (kecamatan) |
1 | Cabe | Seluruh kecamatan |
2 | Daun bawang | Kec. X koto, Batipuh, Pariangan, Salimpaung |
3 | Tomat | Kec. Tanjung baru, Slimpaung, Lintau |
4 | Kubis | Kec. X Koto,Salimpaung |
5 | Bawang merah | Kec. Pariangan, Batipuh, X Koto |
6 | Bucis | Kec. X Koto |
7 | Sawi | Kec. X Koto |
8 | Kentang | Kec. X Koto |
9 | Wortel | Kec. X Koto |
10 | Terung | Kec. X Koto. Sungai Tarab |
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui daerah/kecamatan yang dapat dikembangkan sehingga produktivitas produktivitas dapat ditingkatkan dan kesejahteraan petani dapat membaik.
Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan, sayur-sayuran merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi cukup besar di Kabupaten Tanah Datar.
Produksi Komoditi Hortikultura
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2007-2008(ton)
No | Komoditi |
|
|
|
| 2007 | 2008 |
1 | Cabe | 5.479,40 | 6.679,60 |
2 | Tomat | 4.997,50 | 5.883,40 |
3 | Kubis | 10.425,10 | 15.935,40 |
4 | Buncis | 4.012,10 | 2.925,50 |
5 | Wortel | 4.039,10 | 5.156,80 |
6 | Bawang daun | 5.500,50 | 8.000,10 |
7 | Sawo | 15.427,00 | 12.661,00 |
8 | Alpokat | 4.794,00 | 7.974,50 |
9 | Durian | 4.281,00 | 4.692,60 |
10 | Rambutan | 1.213,00 | 1.285,30 |
11 | Pisang | 4.450,00 | 6.554,00 |
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 dan tahun 2008 menunjukkan terjadi peningkatan sebagian besar produksi hortikultura. Secara umum terjadi fluktuasi produksi pada komoditi buah-buahan, hal ini disebabkan karena perubahan iklim yang mempengaruhi inisiasi.
Luas Tanam, Produksi dan Produktifitas Komoditi Sayuran
Di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008
No | Jenis Produksi | Luas Tanam (Ha) | Produksi (Ton) | Produktivitas (Ton/Ha) |
1 | Cabe | 1.177 | 6.979,6 | 4,34 |
2 | Tomat | 300 | 5.883,4 | 11,43 |
3 | Pisang | 531 | 6.554,0 | 31,0 |
4 | Bawang daun | 780 | 8.000,1 | 9,54 |
5 | Rambutan | 483 | 1.285,3 | 12 |
6 | Kubis | 561 | 15.593,4 | 32,95 |
7 | Buncis | 601 | 2.925,4 | 4,07 |
8 | Wortel | 329 | 5156,80 | 15,17 |
9 | Durian | 849 | 4.492,6 | 25 |
10 | Alpokat | 652 | 7.947,5 | 27 |
11 | Sawo | 516 | 12.661,0 | 38 |
|
|
|
|
|
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 dan tahun 2008 menunjukkkan peningkatan sebagian besar produksi hortikultura. Komoditas buah-buahan di Kabupaten Tanah Datar mempunyai keunggulan komperatif untuk di kembangkan, antara lain: sawo, pisang, alpukat, rambutan dan durian. Sawo merupakan komoditas buah-buahan spesifik karena kesesuaian agro-ekologi yang tinggi.
3.2 ANALISIS S.W.O.T
Pada analisis SWOT ini menggambarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman proyek yang akan dipergunakan untuk perusahaan seperti di bawah ini:
| STRENGHTS (S) | WEAKNESS (W) |
Kondisi internal
Kondisi Eksternal
| - Keadaan alam yang mendukung, tanah yang subur. - Area pertanian yang luas - Sumberdaya pertanian yang cukup banyak
| - Rendahnya tingkat pengetahuan dan pendidikan petani - Tenaga kerja yang tidak terdidik - Minimnya modal - Peralatan pertanian yang digunakan masih tradisional - Kurangnya komunikasi yang tercipta antara pemerintah dengan masyarakat |
OPPORTUNITIES (O) | SO | WO |
- Bisa menghasilkan produk unggulan - Bisa mengembangkan usaha pertanian menuju usaha agrobisnis | - Menghasilkan unggulan yang bisa di promosikan ke daerah lain - Dapat memperluas lapangan kerja dengan mengembangkan usaha pertanian menuju agribisnis | - Melakuan penyuluhan, pelatihan dan bimbingan terhadap petani - Mempermudah petani dalam memperoleh modal dan memberikan tingkat suku bunga yang rendah terhadap pinjaman yang diberikan kepada petani |
THREATS (T) | ST | WT |
- Cuaca yang tidak mendukung/perubahan iklim - Produk pertanian mudah rusak/busuk - Kurangnya kesadaran petani untuk meningkatkan produktivitas( faktor malas) - Masalah hama | - Mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan, produk setengah jadi atau produk jadi - Memberikan motivasi kepada petani untuk meningkatkan produktivitas - Memberikan pertisida atau racun untuk pemberantasan hama yang mengganggu tanaman petani
| - Menggunakan peralatan Pertanian yang modren/canggih - Menciptakan komunikasi yang baik antara petani dan pemerintah |
BAB IV
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Pembangunan pertanian harus dapat meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan daya saing dan kemandirian pangan, untuk dapat mewujudkan harapan ini beberapa kegiatan strategis yang harus di lakukan adalah:
Ø Reformasi Agraria
peningkatan luas garapan ini di perlukan program reformasi agraria. Reformasi agraria memerlukan keputusan politik karena menyangkut berbagai aspek. Oleh karena itu perlu di lakukan upaya serius dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.
Ø Perkembangan Industri Agro
Pengembangan agro industri memiliki prospek yang cerah untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Walau masih banyak dijumpai kendala, denga kerjasama semua pelaku usaha pertanian, diharapkan agro industri memeberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dimasa yang akan datang agroindustri dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
Ø Swasembada Pangan
Ø Penggunaan alsintan dan pemanfaatan air secara maksimal
Ø Dilaksanakannya peningkatan produktivitas perhektar melalui perbaikan mutu benih, penerapan pemakaian pupuk sesuai aturan dan pengendaliaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Ø Harus dirubah sistem pertanian tradisional ke sistem moderen dengan penerapan teknologi penerapan penangkaran benih, pergiliran varietas dan pola tana, pemurnian varietas unggulan,spesifik lokasi dan penggunaan pupuk organik.
Ø Pemberian dana penguatan modal masyarakat
Modal merupakan kendala bagi petani, kurangnya modal yang mereka meliki sehingga petani sulit mengembangkan usahanya sehingga produktivitas semakin menurun yang berdampak pada menurunannya kesejahteraan petani, karena itu perlunya program pemerintah yang memberikan bantuan modal kepada masyarakat dengan tingkat bunga yang rendah.
Ø Pemberian penyuluhan terhadap petani
Ø Perlu adanya kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani,
Seperti: dukungan harga dasar gabah, penyedian benih padi dan jagung secara nasional serta pupuk bersubsidi
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kesejahteraan masyarkat merupakan tujuan dari pembangunan ekonomi, indonesia sebagai negara agraris yang hampir 2/3 penduduk nya bermata pencarian sebagai seorang petani. Jadi tidaklah salah jika pertanian menjadi motor penggerak perekonomian, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat/petani, mampu memberantas kemiskinan, meningkatkan daya saing dan kemandirian pangan. Untuk mewujudkan harapan tersebut perlu dilakukan beberapa stategi diantaranya:
a. Reformasi Agraria
b. Pengembangan Industri Agro
c. Melakukan Swasembada Pangan
Industri agro dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional karena:
a) Industri pengolahan mampu mengubah kemampuan komparatif menjadi keunggulan kompetitif
b) Agroindustri memiliki keterkaitan yang besar baik kehulu maupun kehilir sehingga mampu menarik sektor lain.
c) Memiliki basis bahan baku lokal (keunggulan komparatif)sehingga terjamin keberlanjutannya.
d) Berpeluang mengubah struktur ekonomi nasional dari pertanian ke industri.
2. SARAN
Melihat besar nya peranan sektor pertanian dalam perekonomian maka perlunya perhatian yang besar dari semua pihak baik dari pemerintah , swasta , lembaga penunjang lainnya termasuk para petani itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Tanah Datar Dalam Anggka,2007
Badan Pusat Statistik, Tanah Datar Dalam Anggka,2008
Jhingan,Ekonomi dan Perencanaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
30 September 2012 pukul 16.53
makasi info na